Wanita adalah makhluk yang diciptakan oleh Tuhan sebagai penerus keturunan. Wanita adalah manusia yang melahirkan generasi yang akan datang. Di tangan wanita, anak-anak dibesarkan, dididik sehingga menjadi manusia penerus peradaban suatu bangsa. Dari wanita segala sesuatu urusan rumah tangga diatur.
Namun demikian, sering wanita dianggap sebagai makhluk yang lemah yang tidak bisa berbuat banyak untuk bangsanya. Sering wanita hanya dijadikan sebagai “teman di belakang” saja. Pendidikan wanita pada jaman dahulu tidak disejajarkan dengan kaum pria. Dengan pendidikan yang rendah ini wanita mudah dijadikan objek segala sesuatu yang merendahkan martabat wanita.
Namun itu jaman dulu, sekarang wanita-wanita sudah berubah. Pendidikan kaum Hawa ini sudah disejajarkan dengan kaum Adam. Banyak wanita yang memperoleh gelar profesor karena penemuannya. Banyak wanita yang karena perjuangan dan dedikasinya bisa memperjuangkan bangsanya dari penjajahan. Banyak wanita yang karena prestasinya dapat mengharumkan nama bangsanya.
Dalam tulisan saya edisi 100 kali ini saya akan memngulas tentang sedikit kisah 10 wanita yang telah mengubah dunia berdasarkan buku yang berjudul “Women Who Changed The World”. Buku ini ditulis oleh Rosalind Horton dan Sally Simmons. Buku dengan ISBN 9781847240267 ini kumpulan kisah penuh inspirasi dari wanita-wanita pengukir sejarah. Buku ini diterjemahkan oleh Haris Munandar dengan judul “Wanita-wanita yang Mengubah Dunia” dengan ISBN 9789790335219.
Tokoh yang dibahas dalam buku ini beragam, mulai dari penguasa dan pejuang hingga atlet dan penemu, dari penulis dan seniman, hingga pahlawan dan tokoh revolusi. Buku ini merupakan catatan menyentuh tentang perjuangan, tragedi, dedikasi, dan kejayaan.
Dari Indonesia terdapat 5 tokoh wanita. Mereka adalah Tjut Nja’ Dien sebagai pejuang wanita tanpa pamprih, RA. Kartini sebagai tokoh emansipasi wanita, Megawati sebagai presiden wanita pertama di Indonesia, Titiek Puspa sebagai seniman sepanjang masa, serta Susi Susanti atlet bulu tangkis. Namun demikian, dari kelima wanita tersebut saya memilih dua, yaitu Tjut Nja’ Dien dan RA. Kartini.
Berikut 10 wanita yang mengubah dunia yang saya pilih dari buku Women Who Changed The World. Urutan berdasarkan kelahiran wanita tersebut.
1. Mary Cassatt
Nama lengkapnya Mary Stevenson Cassatt, ia lahir di Pennsylvania, Amerika Serikat pada 22 Mei 1844 dan wafat di Beaufresne, Prancis pada 14 Juni 1926. Mary terkenal sebagai pelukis dan pembuat sketsa, sponsor dan promotor seni impresionis.
Mary Cassatt adalah seorang pelukis Amerika terpenting. Ia bukan sepenuhnya seorang pelukis impresionis, namun lukisan-lukisannya yang muncul belakangan secara jelas menunjukkan bahwa ia memahami pentingnya penggunaan garis, gambar, dan warna. Ia ikut mempengaruhi penyebaran impresionisme di Amerika, memberi saran kepada orang kaya untuk memberi lukisan bermutu yang sekarang ini banyak terpajang di Metropolitan Museum of Art, New York.
Mary pernah ditugasi membuat lukisan dinding dengan ukuran 19 X 4 m untukWomen’s Building pada World’s Columbia Exposition di Chicago pada tahun 1893. Ketika bangunan itu diruntuhkan, lukisan dinding yang diberi judul Modern Woman itu hilang meskipun sebagian kepingan lukisan di atas semen masih tersisa.
Meskipun tidak pernah menikah namun Mery senang dengan anak-anak dan ia mengasuh banyak keponakan dan anak-anak para sahabatnya.
Mery tidak suka dengan para artis modern seperti Matisse dan Picasso yang karya lukisannya dianggapnya “mengerikan”.
Lukisan Mary Cassatt banyak bertema tentang ibu dan anak. Lukisan Mary Cassatt yang terkenal antara lain A Woman in Black at Opera, Young Woman Sewing in The garden (1886), The Letter, Woman Bathing, dan The Coiffure.
2. Tjut Nja’ Dien
Tjut Nja’ Dien lahir di Lampadang, Aceh pada tahun 1848 dan wafat di Sumedang, Jawa Barat pada 8 November 1908. Ia terkenal sebagai Pahlawan Kemerdekaan, panglima perang dan pemimpin besar Aceh.
Tjut Nja’ Dien dikisahkan sebagai perempuan berhati keras. Ketika ayah dan kedua suaminya tewas dalam perang, ia menolak menangis dan melarang keluarganya bersedih. Ketika tahlil masih berlangsung ketika Teuku Umar suaminya gugur, ia mengemasi rencong dan senjata-senjatanya. Malam itu juga ia meninggalkan rumah untuk memimpin pasukan menggantikan suaminya.
Ketabahan Tjut Nja’ Dien luar biasa. Dalam usia lanjut, lumpuh, buta, dan kelaparan ia terus berperang. Ketika dikepung, ia menyabetkan rencong ke kanan-kiri dan memaki tentara Belanda agar menembaknya. Ia diusung tanpa dilucuti karena tidak ada tentara Belanda yang berani mendekatinya. Sejumlah bilah panjang bambu disusun guna mengusungnya dan tidak terlalu dekat dengan pengusungnya. Rencongnya baru dapat diambil setelah ia dibiarkan selama sekian jam hingga jatuh tertidur karena kelelahan. Kisah Tjut Nja’ Dien ini juga difilmkan dengan bintang Christine Hakim menjadi salah satu film terbaik sepanjang masa.
3. Marie Curie
Nama aslinya Marya Sklodowska, ia lahir di Warsawa, Polandia pada 7 November 1867 dan wafat di Sallances Haute Savoie, Prancis pada 4 Juli 1934 karena penyakit leukimia yang diderita akibat paparan radioaktif tingkat tinggi selama menekuni risetnya. Ia terkenal sebagai pemenang Hadiah Nobel berkat menemukan Radium dan pencipta teknologi aplikasi Sinar-X.
Penemuan Radium oleh Marie Curie membantu merevolusionalisasikan bidang pengobatan. Ia adalah perempuan pertama yang memenangkan Hadiah Nobel, orang pertama yang memenangkannya hingga dua kali. Sampai sekarang ia adalah satu-satunya perempuan yang memenangkan Nobel dalam dua kategori sekaligus.
Anak perempuan tertua Marie, Irene Joliot-Curie, juga ahli fisika. Pada tahun 1955, ia dan suaminya Pierre Curie memenagkan Hadiah Nobel untuk kimia atas karya mereka mensintesisasikan elemen-elemen baru kimia.
Wajah Marie muncul di berbagai uang logam dan kertas mata uang Prancis selama bertahun-tahun. Elemen 96 (Cm, Curium) dinamakan demikian guna menghormati Marie dan Pierre Curie.
4. Helena Rubinstein
Helena Rubinstein, Putri Gurieli lahir di Krakow, Polandia pada 25 Desember 1870 dan wafat di New York, Amerika Serikat pada 1 April 1965. Helena terkenal sebagai ahli kosmetik, eksekutif bisnis, dan filantropis.
Helena Rubinstein mendirikan kerajaan kosmetik global yang menjadikannya salah seorang perempuan terkaya di dunia. Ia lantas memanfaatkan hartanya yang melimpah untuk mendirikan yayasan guna mendukung pendidikan, kesehatan, seni, dan berbagai program pelayanan masyarakat, khususnya untuk perempuan dan anak-anak di Amerika Serikat.
Helena mendorong kaum perempuan untuk selalu memperbaiki kesehatan fisik mereka selain penampilan. Ia membujuk kaum perempuan di mana-mana untuk tidak merokok dan mengkonsumsi minuman keras, mau berolah raga, dan menjalani diet yang sehat dan seimbang.
5. Raden Ajeng Kartini
Raden Ajeng Kartini atau yang sering disebur RA. Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah pada 21 April 1879 dan wafat di Rembang, Jawa Tengah pada 17 September 1904. Kartini terkenal sebagai tokoh feminis dan pendidikan serta simbol emansipasi perempuan Indonesia.
Kartini adalah putri RM Sosroningrat, wedana di Mayong yang kemudian dipromosikan menjadi bupati Jepara. Ibu kandungnya Nyi Ngasirah, seorang selir. Kartini sangat tidak nyaman memanggil ibunya sendiri dengan sebutan “Mbok” dan ia harus berperilaku sebagai majikan. Tradisi mewajibkannya memanggil ibu kepada istri utama ayahnya, Raden Adjeng Woerjan, wanita bangsawan keturunan langsung raja-raja Madura yang ayahnya adalah bupati Jepara yang digantikan suaminya. Sedangkan ibu kandungnya malah berstatus sebagai pengasuh atau pelayannya. Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara dari satu ayah dan beberapa ibu.
Dari latar belakang keluarganya, Kartini sesungguhnya hidup serba mapan. Semua momentum penting dalam hidupnya, mulai dari bersekolah, menikah, punya anak, pemilihan kegiatan selama muda dan sesudah berumah tangga, semuanya sudah diatur. Mungkin karena kemapanan itu ia merasa terbelenggu. Meskipun ia tidak berdaya melepas belenggu secara fisik, namun pemikirannya sangat merdeka dan menjelajah ke berbagai hal, termasuk perlunya perbaikan nasib kaum Bumiputera alias rakyat jajahan, khususnya kaum perempuan.
Sebelum dominasi kaum lelaki dan penjajahan Belanda, hal pertama yang dibencinya adalah feodalisme, meskipun ia sendiri seorang bangsawan. Tradisi feodal mengharuskan Kartini harus bicara dengan bahasa ngoko (bahasa Jawa kasar) kepada ibu kandungnya yang bukan bangsawan, dan sebaliknya ibunya harus menggunakan kromo inggil (bahasa Jawa halus) kepada anak yang dilahirkan dari rahimnya sendiri.
Surat-surat Kartini kepada J.H. Abendanon dan istrinya, Rosa dibukukan dengan judul Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang).
6. Helen Keller
Nama lengkap wanita ini adalah Helena Adams Keller. Ia lahir di Tuscumbia, Alabama, AS pad 27 Juni 1880 dan wafat di Westport, Connecticut pada 1 Juni 1968. Helena terkenal sebagai tokoh internasional bagi kaum tunanetra dan tunarungu serta kaum penyandang cacat.
Helena Keller menjadi buta dan tuli pada usia 19 bulan setelah jatuh sakit keras. Para dokter kini menduga penyakit yang diderita Helen adalah scarlet, meningitis atau rubela (campak). Namun anak yang tabah dan selalu ingin tahu ini belajar berkomunikasi dengan jari-jari tangannya. Ia membaca huruf Braille dan berusaha bicara keras-keras. Ia berjuang mengatasi cacat fisiknya sedemikian rupa sehingga akhirnya ia mampu lulus sarjana dari sebuah perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat.
Sepanjang hidupnya Helen berusaha berkampanye secara internasional guna memperbaiki fasilitas umum para penyandang tunanetra dan tunarungu. Helen membuat dua film tentang kehidupannya sendiri. Pertama adalah Deliverancetahun 1919 dan yang kedua adalah Hellen Keller in Her Story dan berhasil memenangkan piala Oscar pada tahun 1955.
Helen sangat senang menulis tentang komunisme setelah terjadinya Revolusi Rusia 1917 dan simpatinya terhadap kaum komunis itu bahkan sempat diselidik oleh FBI.
7. Eva Peron
Nama lengkap wanita ini adalah Maria Eva Duarte dan sering dipanggil Evita atau Eva. Evita lahir di Los Todos, Argentina pada 7 Mei 1919 dan wafat di Buenos Aires, Argentina pada 26 Juni 1952.
Eva Peron, istri kedua Presiden Argentina Juan Peron, dibenci sekaligus dipuja di sepanjang hidupnya. Ia adalah pembela rakyat miskin di negaranya. Kecantikan dan dedikasinya menumbuhkan kekaguman dari seluruh dunia. Kematiannya yang tragis di usia muda mengukuhkannya sebagai salah satu ikon perempuan di abad kedua puluh.
Banyak hal di masa lalu Eva yang tidak diketahui publik. Salah satunya, ketika Eva berusia 15 tahun, seorang penyanyi tango bernama Agustin Magaldi membujuk ibunya agar mengijinkan Eva pergi bersamanya ke Buenos Aires. Eva pun pergi, namun empat tahun kehidupan di sana adalah masa sulit baginya. Ia sangat cantik, tetapi sangat kurus dan tidak sehat. Hal ini menyulitkannya memperoleh banyak peran. Namun setelah menjalani profesi sebagai model dan mendapat peran-peran kecil dalam drama dan film, pada tahun 1939 dalam usia 20 tahun Eva memperoleh peran penting dalam sebuah opera sabun radio. Ia pun menjadi aktris radio yang populer dan membintangi banyak drama. Pada tahun 1943, ia membintangi drama seri tentang kehidupan tokoh-tokoh penting perempuan dunia di Radio Belgrano. Dalam drama ini ia memerankan Elizabeth I dari Inggris dan Catherine Agung.
Eva meninggal karena kanker rahim. Evita, sebuah drama musikal karya Andrew Lloyd Webber yang didasarkan atas kehidupan Eva Peron meraih sukses besar di London dan New York. Drama ini diangkat menjadi film yang dibintangi Madonna.
8. Benazir Bhutto
Wanita ini mempunyai nama lengkap Mohtarma Benazir Bhutto. Ia lahir di Karachi, Pakistan pada 21 Juni 1953 dan wafat di Rawalpindhi, Pakistan pada 27 Desember 2007. Benazir terkenal sebagai perempuan pertama yang memimpin negara Islam di era modern.
Selama pemerintahan Benazir, ia berusaha memperbaiki nasib perempuan dan lapisan penduduk termiskin di Pakistan. Ia adalah sosok perempuan yang penuh dengan keberanian dan keyakinan, dan sejak 1999 terpaksa hidup di pengasingan setelah pemerintahannya dijatuhkan atas tuduhan korupsi. Dalam banyak hal ia mengikuti jejak ayahnya, bukan hanya dengan menjadi menteri Pakistan, tapi juga tewas sebagai mahatir.
Ketika kaum Taliban mengambil alih kekuasaan di Afganistan pada tahun 1996, pemerintahan Benazir adalah satu dari tiga pemerintahan yang mengakuinya. Benazir juga mengutuk teroris 11 September di As dan menyatakannya tidak sesuai dengan ajaran Islam.
9. Diana, Putri Wales
Wanita ini bernama lengkap Lady Diana Frances Spencer. Diana lahir di Sandringham, Inggris pada 1 Juli 1961 dan wafat di Paris, Prancis pada 31 Agustus 1997 pada sebuah kecelakaan mobil yang ditumpanginya di jalan lorong bawah tanah dekat Sungai Saine di Paris, Prancis.
Diana, Putri Wales, adalah sosok glamor, dekat, dan dikagumi di seluruh dunia berkat peran aktifnya dalam berbagai masalah dunia seperti AIDS dan penghapusan ranjau darat. Selama tahun-tahun terakhir hidupnya, ia adalah perempuan paling terkenal dan paling banyak difoto de seluruh dunia.
Gelar “Putri Diana” sering digunakan secara keliru oleh publik dan mediansetelah Diana menikah. Gelar tersebut hanya tepat jika ia terlahir sebagai putri. Namun ia tidak lahir sebagai putri, dan gelar resminya adalah “Putri Wales” dalam kedudukannya sebagai istri putra mahkota Inggris Raya. Setelah bercerai dengan Pangeran Charles pada 28 Agustus 1996, secara terbatas ia masih memiliki gelar itu sebagai ibu kandung calon raja Inggris.
10. Oprah Winfrey
Wanita ini bernama Oprah Gail Winfrey. Oprah lahir di Kosciusko, Mississippi pada 29 Januari 1954. Nama aslinya adalah Orpah, namun karena keluarga dan teman-temannya selalu terbalik dalam menempatkan huruf “p” dan “r” sehingga keliru menuliskan namanya menjadi Oprah. Ia terkenal sebagai presenter televisi, aktris, dan produser.
Oprah Winfrey tumbuh sebagai anak yang sangat miskin di Mississippi. Sekarang ia adalah pengusaha media yang mengelola sebuah acara televisi yang disaksikan oleh jutaan pemirsa di lebih dari 100 negara. Ia adalah perempuan pertama di dunia yang memiliki dan memproduksi acara talk show dan ia juga perempuan Afrika-Amerika pertama yang menjadi seorang miliarder.
Acara talk show The Oprah Winfrey Show setiap minggunya diperkirakan disaksikan oleh sekitar 30 juta pemirsa di Amerika Serikat saja dan disiarkan secara internasional di 111 negara, termasuk di Indonesia melalui stasiun Metro TV.
Oprah tergolong sebagai salah seorang dari 100 orang paling berpengaruh di dunia menurut versi majalah Time. Ia juga telah hidup bersama dengan pengusaha Steadman Graham selama lebih dari 20 tahun.
Namun demikian, sering wanita dianggap sebagai makhluk yang lemah yang tidak bisa berbuat banyak untuk bangsanya. Sering wanita hanya dijadikan sebagai “teman di belakang” saja. Pendidikan wanita pada jaman dahulu tidak disejajarkan dengan kaum pria. Dengan pendidikan yang rendah ini wanita mudah dijadikan objek segala sesuatu yang merendahkan martabat wanita.
Namun itu jaman dulu, sekarang wanita-wanita sudah berubah. Pendidikan kaum Hawa ini sudah disejajarkan dengan kaum Adam. Banyak wanita yang memperoleh gelar profesor karena penemuannya. Banyak wanita yang karena perjuangan dan dedikasinya bisa memperjuangkan bangsanya dari penjajahan. Banyak wanita yang karena prestasinya dapat mengharumkan nama bangsanya.
Dalam tulisan saya edisi 100 kali ini saya akan memngulas tentang sedikit kisah 10 wanita yang telah mengubah dunia berdasarkan buku yang berjudul “Women Who Changed The World”. Buku ini ditulis oleh Rosalind Horton dan Sally Simmons. Buku dengan ISBN 9781847240267 ini kumpulan kisah penuh inspirasi dari wanita-wanita pengukir sejarah. Buku ini diterjemahkan oleh Haris Munandar dengan judul “Wanita-wanita yang Mengubah Dunia” dengan ISBN 9789790335219.
Tokoh yang dibahas dalam buku ini beragam, mulai dari penguasa dan pejuang hingga atlet dan penemu, dari penulis dan seniman, hingga pahlawan dan tokoh revolusi. Buku ini merupakan catatan menyentuh tentang perjuangan, tragedi, dedikasi, dan kejayaan.
Dari Indonesia terdapat 5 tokoh wanita. Mereka adalah Tjut Nja’ Dien sebagai pejuang wanita tanpa pamprih, RA. Kartini sebagai tokoh emansipasi wanita, Megawati sebagai presiden wanita pertama di Indonesia, Titiek Puspa sebagai seniman sepanjang masa, serta Susi Susanti atlet bulu tangkis. Namun demikian, dari kelima wanita tersebut saya memilih dua, yaitu Tjut Nja’ Dien dan RA. Kartini.
Berikut 10 wanita yang mengubah dunia yang saya pilih dari buku Women Who Changed The World. Urutan berdasarkan kelahiran wanita tersebut.
1. Mary Cassatt
Nama lengkapnya Mary Stevenson Cassatt, ia lahir di Pennsylvania, Amerika Serikat pada 22 Mei 1844 dan wafat di Beaufresne, Prancis pada 14 Juni 1926. Mary terkenal sebagai pelukis dan pembuat sketsa, sponsor dan promotor seni impresionis.
Mary Cassatt adalah seorang pelukis Amerika terpenting. Ia bukan sepenuhnya seorang pelukis impresionis, namun lukisan-lukisannya yang muncul belakangan secara jelas menunjukkan bahwa ia memahami pentingnya penggunaan garis, gambar, dan warna. Ia ikut mempengaruhi penyebaran impresionisme di Amerika, memberi saran kepada orang kaya untuk memberi lukisan bermutu yang sekarang ini banyak terpajang di Metropolitan Museum of Art, New York.
Mary pernah ditugasi membuat lukisan dinding dengan ukuran 19 X 4 m untukWomen’s Building pada World’s Columbia Exposition di Chicago pada tahun 1893. Ketika bangunan itu diruntuhkan, lukisan dinding yang diberi judul Modern Woman itu hilang meskipun sebagian kepingan lukisan di atas semen masih tersisa.
Meskipun tidak pernah menikah namun Mery senang dengan anak-anak dan ia mengasuh banyak keponakan dan anak-anak para sahabatnya.
Mery tidak suka dengan para artis modern seperti Matisse dan Picasso yang karya lukisannya dianggapnya “mengerikan”.
Lukisan Mary Cassatt banyak bertema tentang ibu dan anak. Lukisan Mary Cassatt yang terkenal antara lain A Woman in Black at Opera, Young Woman Sewing in The garden (1886), The Letter, Woman Bathing, dan The Coiffure.
2. Tjut Nja’ Dien
Tjut Nja’ Dien lahir di Lampadang, Aceh pada tahun 1848 dan wafat di Sumedang, Jawa Barat pada 8 November 1908. Ia terkenal sebagai Pahlawan Kemerdekaan, panglima perang dan pemimpin besar Aceh.
Tjut Nja’ Dien dikisahkan sebagai perempuan berhati keras. Ketika ayah dan kedua suaminya tewas dalam perang, ia menolak menangis dan melarang keluarganya bersedih. Ketika tahlil masih berlangsung ketika Teuku Umar suaminya gugur, ia mengemasi rencong dan senjata-senjatanya. Malam itu juga ia meninggalkan rumah untuk memimpin pasukan menggantikan suaminya.
Ketabahan Tjut Nja’ Dien luar biasa. Dalam usia lanjut, lumpuh, buta, dan kelaparan ia terus berperang. Ketika dikepung, ia menyabetkan rencong ke kanan-kiri dan memaki tentara Belanda agar menembaknya. Ia diusung tanpa dilucuti karena tidak ada tentara Belanda yang berani mendekatinya. Sejumlah bilah panjang bambu disusun guna mengusungnya dan tidak terlalu dekat dengan pengusungnya. Rencongnya baru dapat diambil setelah ia dibiarkan selama sekian jam hingga jatuh tertidur karena kelelahan. Kisah Tjut Nja’ Dien ini juga difilmkan dengan bintang Christine Hakim menjadi salah satu film terbaik sepanjang masa.
3. Marie Curie
Nama aslinya Marya Sklodowska, ia lahir di Warsawa, Polandia pada 7 November 1867 dan wafat di Sallances Haute Savoie, Prancis pada 4 Juli 1934 karena penyakit leukimia yang diderita akibat paparan radioaktif tingkat tinggi selama menekuni risetnya. Ia terkenal sebagai pemenang Hadiah Nobel berkat menemukan Radium dan pencipta teknologi aplikasi Sinar-X.
Penemuan Radium oleh Marie Curie membantu merevolusionalisasikan bidang pengobatan. Ia adalah perempuan pertama yang memenangkan Hadiah Nobel, orang pertama yang memenangkannya hingga dua kali. Sampai sekarang ia adalah satu-satunya perempuan yang memenangkan Nobel dalam dua kategori sekaligus.
Anak perempuan tertua Marie, Irene Joliot-Curie, juga ahli fisika. Pada tahun 1955, ia dan suaminya Pierre Curie memenagkan Hadiah Nobel untuk kimia atas karya mereka mensintesisasikan elemen-elemen baru kimia.
Wajah Marie muncul di berbagai uang logam dan kertas mata uang Prancis selama bertahun-tahun. Elemen 96 (Cm, Curium) dinamakan demikian guna menghormati Marie dan Pierre Curie.
4. Helena Rubinstein
Helena Rubinstein, Putri Gurieli lahir di Krakow, Polandia pada 25 Desember 1870 dan wafat di New York, Amerika Serikat pada 1 April 1965. Helena terkenal sebagai ahli kosmetik, eksekutif bisnis, dan filantropis.
Helena Rubinstein mendirikan kerajaan kosmetik global yang menjadikannya salah seorang perempuan terkaya di dunia. Ia lantas memanfaatkan hartanya yang melimpah untuk mendirikan yayasan guna mendukung pendidikan, kesehatan, seni, dan berbagai program pelayanan masyarakat, khususnya untuk perempuan dan anak-anak di Amerika Serikat.
Helena mendorong kaum perempuan untuk selalu memperbaiki kesehatan fisik mereka selain penampilan. Ia membujuk kaum perempuan di mana-mana untuk tidak merokok dan mengkonsumsi minuman keras, mau berolah raga, dan menjalani diet yang sehat dan seimbang.
5. Raden Ajeng Kartini
Raden Ajeng Kartini atau yang sering disebur RA. Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah pada 21 April 1879 dan wafat di Rembang, Jawa Tengah pada 17 September 1904. Kartini terkenal sebagai tokoh feminis dan pendidikan serta simbol emansipasi perempuan Indonesia.
Kartini adalah putri RM Sosroningrat, wedana di Mayong yang kemudian dipromosikan menjadi bupati Jepara. Ibu kandungnya Nyi Ngasirah, seorang selir. Kartini sangat tidak nyaman memanggil ibunya sendiri dengan sebutan “Mbok” dan ia harus berperilaku sebagai majikan. Tradisi mewajibkannya memanggil ibu kepada istri utama ayahnya, Raden Adjeng Woerjan, wanita bangsawan keturunan langsung raja-raja Madura yang ayahnya adalah bupati Jepara yang digantikan suaminya. Sedangkan ibu kandungnya malah berstatus sebagai pengasuh atau pelayannya. Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara dari satu ayah dan beberapa ibu.
Dari latar belakang keluarganya, Kartini sesungguhnya hidup serba mapan. Semua momentum penting dalam hidupnya, mulai dari bersekolah, menikah, punya anak, pemilihan kegiatan selama muda dan sesudah berumah tangga, semuanya sudah diatur. Mungkin karena kemapanan itu ia merasa terbelenggu. Meskipun ia tidak berdaya melepas belenggu secara fisik, namun pemikirannya sangat merdeka dan menjelajah ke berbagai hal, termasuk perlunya perbaikan nasib kaum Bumiputera alias rakyat jajahan, khususnya kaum perempuan.
Sebelum dominasi kaum lelaki dan penjajahan Belanda, hal pertama yang dibencinya adalah feodalisme, meskipun ia sendiri seorang bangsawan. Tradisi feodal mengharuskan Kartini harus bicara dengan bahasa ngoko (bahasa Jawa kasar) kepada ibu kandungnya yang bukan bangsawan, dan sebaliknya ibunya harus menggunakan kromo inggil (bahasa Jawa halus) kepada anak yang dilahirkan dari rahimnya sendiri.
Surat-surat Kartini kepada J.H. Abendanon dan istrinya, Rosa dibukukan dengan judul Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang).
6. Helen Keller
Nama lengkap wanita ini adalah Helena Adams Keller. Ia lahir di Tuscumbia, Alabama, AS pad 27 Juni 1880 dan wafat di Westport, Connecticut pada 1 Juni 1968. Helena terkenal sebagai tokoh internasional bagi kaum tunanetra dan tunarungu serta kaum penyandang cacat.
Helena Keller menjadi buta dan tuli pada usia 19 bulan setelah jatuh sakit keras. Para dokter kini menduga penyakit yang diderita Helen adalah scarlet, meningitis atau rubela (campak). Namun anak yang tabah dan selalu ingin tahu ini belajar berkomunikasi dengan jari-jari tangannya. Ia membaca huruf Braille dan berusaha bicara keras-keras. Ia berjuang mengatasi cacat fisiknya sedemikian rupa sehingga akhirnya ia mampu lulus sarjana dari sebuah perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat.
Sepanjang hidupnya Helen berusaha berkampanye secara internasional guna memperbaiki fasilitas umum para penyandang tunanetra dan tunarungu. Helen membuat dua film tentang kehidupannya sendiri. Pertama adalah Deliverancetahun 1919 dan yang kedua adalah Hellen Keller in Her Story dan berhasil memenangkan piala Oscar pada tahun 1955.
Helen sangat senang menulis tentang komunisme setelah terjadinya Revolusi Rusia 1917 dan simpatinya terhadap kaum komunis itu bahkan sempat diselidik oleh FBI.
7. Eva Peron
Nama lengkap wanita ini adalah Maria Eva Duarte dan sering dipanggil Evita atau Eva. Evita lahir di Los Todos, Argentina pada 7 Mei 1919 dan wafat di Buenos Aires, Argentina pada 26 Juni 1952.
Eva Peron, istri kedua Presiden Argentina Juan Peron, dibenci sekaligus dipuja di sepanjang hidupnya. Ia adalah pembela rakyat miskin di negaranya. Kecantikan dan dedikasinya menumbuhkan kekaguman dari seluruh dunia. Kematiannya yang tragis di usia muda mengukuhkannya sebagai salah satu ikon perempuan di abad kedua puluh.
Banyak hal di masa lalu Eva yang tidak diketahui publik. Salah satunya, ketika Eva berusia 15 tahun, seorang penyanyi tango bernama Agustin Magaldi membujuk ibunya agar mengijinkan Eva pergi bersamanya ke Buenos Aires. Eva pun pergi, namun empat tahun kehidupan di sana adalah masa sulit baginya. Ia sangat cantik, tetapi sangat kurus dan tidak sehat. Hal ini menyulitkannya memperoleh banyak peran. Namun setelah menjalani profesi sebagai model dan mendapat peran-peran kecil dalam drama dan film, pada tahun 1939 dalam usia 20 tahun Eva memperoleh peran penting dalam sebuah opera sabun radio. Ia pun menjadi aktris radio yang populer dan membintangi banyak drama. Pada tahun 1943, ia membintangi drama seri tentang kehidupan tokoh-tokoh penting perempuan dunia di Radio Belgrano. Dalam drama ini ia memerankan Elizabeth I dari Inggris dan Catherine Agung.
Eva meninggal karena kanker rahim. Evita, sebuah drama musikal karya Andrew Lloyd Webber yang didasarkan atas kehidupan Eva Peron meraih sukses besar di London dan New York. Drama ini diangkat menjadi film yang dibintangi Madonna.
8. Benazir Bhutto
Wanita ini mempunyai nama lengkap Mohtarma Benazir Bhutto. Ia lahir di Karachi, Pakistan pada 21 Juni 1953 dan wafat di Rawalpindhi, Pakistan pada 27 Desember 2007. Benazir terkenal sebagai perempuan pertama yang memimpin negara Islam di era modern.
Selama pemerintahan Benazir, ia berusaha memperbaiki nasib perempuan dan lapisan penduduk termiskin di Pakistan. Ia adalah sosok perempuan yang penuh dengan keberanian dan keyakinan, dan sejak 1999 terpaksa hidup di pengasingan setelah pemerintahannya dijatuhkan atas tuduhan korupsi. Dalam banyak hal ia mengikuti jejak ayahnya, bukan hanya dengan menjadi menteri Pakistan, tapi juga tewas sebagai mahatir.
Ketika kaum Taliban mengambil alih kekuasaan di Afganistan pada tahun 1996, pemerintahan Benazir adalah satu dari tiga pemerintahan yang mengakuinya. Benazir juga mengutuk teroris 11 September di As dan menyatakannya tidak sesuai dengan ajaran Islam.
9. Diana, Putri Wales
Wanita ini bernama lengkap Lady Diana Frances Spencer. Diana lahir di Sandringham, Inggris pada 1 Juli 1961 dan wafat di Paris, Prancis pada 31 Agustus 1997 pada sebuah kecelakaan mobil yang ditumpanginya di jalan lorong bawah tanah dekat Sungai Saine di Paris, Prancis.
Diana, Putri Wales, adalah sosok glamor, dekat, dan dikagumi di seluruh dunia berkat peran aktifnya dalam berbagai masalah dunia seperti AIDS dan penghapusan ranjau darat. Selama tahun-tahun terakhir hidupnya, ia adalah perempuan paling terkenal dan paling banyak difoto de seluruh dunia.
Gelar “Putri Diana” sering digunakan secara keliru oleh publik dan mediansetelah Diana menikah. Gelar tersebut hanya tepat jika ia terlahir sebagai putri. Namun ia tidak lahir sebagai putri, dan gelar resminya adalah “Putri Wales” dalam kedudukannya sebagai istri putra mahkota Inggris Raya. Setelah bercerai dengan Pangeran Charles pada 28 Agustus 1996, secara terbatas ia masih memiliki gelar itu sebagai ibu kandung calon raja Inggris.
10. Oprah Winfrey
Wanita ini bernama Oprah Gail Winfrey. Oprah lahir di Kosciusko, Mississippi pada 29 Januari 1954. Nama aslinya adalah Orpah, namun karena keluarga dan teman-temannya selalu terbalik dalam menempatkan huruf “p” dan “r” sehingga keliru menuliskan namanya menjadi Oprah. Ia terkenal sebagai presenter televisi, aktris, dan produser.
Oprah Winfrey tumbuh sebagai anak yang sangat miskin di Mississippi. Sekarang ia adalah pengusaha media yang mengelola sebuah acara televisi yang disaksikan oleh jutaan pemirsa di lebih dari 100 negara. Ia adalah perempuan pertama di dunia yang memiliki dan memproduksi acara talk show dan ia juga perempuan Afrika-Amerika pertama yang menjadi seorang miliarder.
Acara talk show The Oprah Winfrey Show setiap minggunya diperkirakan disaksikan oleh sekitar 30 juta pemirsa di Amerika Serikat saja dan disiarkan secara internasional di 111 negara, termasuk di Indonesia melalui stasiun Metro TV.
Oprah tergolong sebagai salah seorang dari 100 orang paling berpengaruh di dunia menurut versi majalah Time. Ia juga telah hidup bersama dengan pengusaha Steadman Graham selama lebih dari 20 tahun.
10 Sosok Perempuan yang Mengubah Dunia
9999out of 9999 based on 99999 ratings. 999 user reviews.
0 komentar
Posting Komentar